Sementara semakin banyak yg menjual nilai sejarah dari sebuah jam tangan modern vintage, dan tampaknya Panerai akan ikut serta meramaikan pasar. Selain model Radiomir dan Luminor, desain vintage digunakan pada Review Jam Tangan Panerai Mare Nostrum yg sedikit akan kita ulas kali ini.
Jam tangan ini didasari oleh sebuah jam prototip yg dikembangkan pada tahun 1943 untuk pesanan angkatan militer Italian Navy. Awalnya , hanya beberapa jam tnagn ini yg diproduksi, dan sebagaimana sekutu berhasil menguasai peninsula Italia di tahun yg sama jam tangan ini dikembangkan, model final nya tidak pernah tercapai. Namun tetap, jam tangan Panerai Mare Nostrum versi pertama berukuran 52 mm dari bahan baja tebal, dengan dial berwarna hijau yg kompleks, dan dengan konfigurasi unik dari beberapa elemen dial dan sasis.
Edisi kali ini adalah model yg paling beda dari versi awalnya, namun terus melanjutkan beberapa elemen desain yg dulunya sempat menarik perhatian para penggemar jam tangan 20 tahunan terakhir. Versi yg baru memiliki sasis 42 mm berbahan baja dengan kuping yg memanjang , tombol penekan chronograph yg mirip pompa, sebuah mahkota crown yg mengingatkan kita pada Tudor Black Bay, dan sebuah pinggiran bezel dengan skala tachymetrik. Diatas muka dial berwarna biru navy terjajar indeks yg dicetak menggunakan sentuhan teknik faux patina, penomoran Arabik pada posisi jam 12 dan jam 6, dua subdial putih untuk indikator detik berjalan dan penghitung 30 menit, dan skema peletakan nama jam yg tidak lazim yakni diatas jam 12, dengan logo perusahaan Panerai yg dipindahkan kebagian area bawah dial. Mesin yg menjalankannya adalah Kaliber OP XXXIII , sebuah mesin jam berbasis ETA 2801-2 dengan sebuah modul Dubois Depraz yg menyimpan daya cadangan selama 42 jam. Jam Panerai Mare Nostrum ini diproduksi terbatas sebanyak 1,000 buah, dan akan dijual pada harga $10,200 atau setara dengan IDR 137,000,000 mulai bulan depan.
Dibanding dengan model originalnya kembali ke tahun 1943, perbedaan yg paling mencolok dari model yg baru adalah desain dial rata sedangkan model yg dulu dialnya dibuat dua tingkat , menggunakan warna blue dan teknik pewarnaan faux-patina sedangkan model awal berwarna hijau putih dan sekarang mempunyai sebuah skala tachymetrik sedangkan yg dulu tidak. Dan tentunya perbedaan ukuran dimensi sasis. Di sisi lain , banyak pula kemiripan yg diwarisinya. Jam yg versi baru menggunakan penutup belakang solid sama seperti moyangnya Mare Nostrum. Bentuk sasisnya masih membawa gaya klasik dan banyak fitur dial yg tetap dipertahankan lebih dari beberapa dekade.
Sementara model Jam Tangan Panerai Mare Nostrum tahun 2017 ini membedakan dirinya melalui ukuran dan skema warnanya. Sasis 42 mm ,warna biru navy dan faux patina adalah elemen jam yg sedang disukai hari ini, terutama para pemakai jam Panerai. Entah laku atau tidak , Panerai tetap melanjutkan tradisinya dan kemampuan khususnya dalam menggali sejarah masa silam tempo dulu dan lalu menjadikannya sebuah jam tangan modern yg diinginkan.
Comments
Post a Comment