Jam Tangan IWC Big Pilot Heritage didasari oleh jam aviasi bergaya obervasi B-Uhr yg dikembangkan sewaktu perang dunia ke 2 untuk angkatan udara Jerman Luftwaffe. Setelah pengembangan awalnya, konsep ini lalu diambil oleh beberapa pembuat jam tangan Swiss dan Jerman, jam tangan ini lalu mulai menjadi pengaruh yg besar untuk jam bergaya militer dan penerbangan. Dengan sasis yg berukuran lebih besar, fokus yg lebih kuat pada daya baca dan penggunaan besi lunak pada bagian sasis dalam untuk meredam efek bidang magnetik. Bertahun tahun setelah jatuhnya Axis Power, jam tangan jenis ini menjadi desin yg sangat populer, khususnya buatan IWC.
Jam tangan IWC Big Pilot Heritage tersedia dalam varian ukuran diameter sasis 48 mm dan 55 mm yg dibuat dari bahan titanium, dengan perbedaan estetika yg sangat kecil diantara keduanya. Menggunakan desain sasis bergaya B-Uhr dengan kuping yg agak panjang dan mahkota crown berbentuk berlian yg besar, muka jam tangan ini diberi dial berwarna hitam matte dengan aksen dan penomoran faux patina. Diantara lingkar menit luar terletak segitiga ikonik yg khas pada posisi jam 12, penomoran Romawi pada marka penunjuk jam, dan sebuah subdial kecil untuk detik berjalan pada posisi jam 6. Model varian 48 mm juga dilengkapi dengan sebuah indikator tanggal didalam area subdial, sementara varian 55 mm tidak ada. Jarum jam tipikal dengan yg ada pada sebuah jam tangan pilot lainnya, namun IWC menambahkan sedikit sentuhan sejarah dengan menggunakan baja biru berkesan vintage untuk menambahkan sentuhan warna. Mesin jam yg ada didalam model 48 mm adalah mesin Kaliber 59215 buatan IWC, yg menyediakan daya cadangan selama 8 hari dan dapat dilihat melalui sebuah jendela kecil dibagian penutup belakang jam. Model 55 mm menggunakan mesin jam tangan Keliber 98300 buatan IWC dengan daya cadangan selama 46 jam. IWC Big Pilot Heritage dengan ukuran 55 mm yg diberi nomor referensi . IW510401 dijual dengan harga $14,800 atau setara dengan IDR 200.000.000 dan diproduksi terbatas sebanyak 100 buah , sedangkan model dengan ukuran diameter sasis 48 mm Ref. IW510301 dibandrol dengan harga $13,400 atau setara dengan IDR 180.000.000 dan diproduksi sebanyak 1,000 buah saja.
Kedua jam ini mirip seperti jam IWC Big Pilot lainnya yg lahir beberapa tahun terakhir, jam tersebut dibuat sebagai tribute untuk desain vintage asli dari leluhurnya. Lebih detailnya , model 55 mm memiliki ukuran sasis yg sama persis, tanpa jendela tanggal ,konfigurasi dial yg simpel dan penutup belakang yg solid, desain ini sukses sebagai incaran para kolektor jam vintage.
Sementara model varian ukuran 48 mm hanya mewarisi sedikit darah asli, tapi tetap menjaga beberapa elemen desain “heritage”. Sama seperti versi 55 mm dan versi vintage, model 48 mm memiliki bentuk sasis , konfigurasi dial dan mahkota crown yg sama, namun dibawa ke ranah yg lebih modern dengan mesin jam yg kontemporer, daya cadangan dan jendela indikator tanggal.
Kedua jam tangan ini , bila dibandingkan dengan leluhurnya, juga menunjukkan beberapa perubahan yg cukup jelas. Yg paling terlihat adalah sentuhan akhir yg belum ada di jaman dulu, dan sedikit perubahan terletak pada bahan sasis dan subdial detik berjalan. Sementara subdial detik berjalan adalah elemen desain yg populer di periode jaman jam tangan vintage, fitur ini sepengetahuan kami tidak pernah tampil pada sebuah jam bergaya B-Uhr. Pemilihan bahan titanium sebagai pengganti baja juga merupakan salah satu perubahan yg paling mendasar dari jam tangan IVC Big Pilot yg dulu.
Secara keseluruhan , Jam Tangan IWC Big Pilot Heritage adalah produk dari pemimpin industri di bidang horologi, dan seringkali menjadi pemicu trend dengan desainnya. Mungkin merek lain yg juga memiliki sejarah aviasi penerbangan juga akan ikut terinspirasi untuk kembali melahirkan karya jam vintage mereka menjadi karya yg lebih modern.
Comments
Post a Comment