Breitling memulai karirnya sejak tahun 1957 dengan membuat sebuah jam tangan diver atau penyelaman yg dikenal dengan Jam Tangan Breitling SuperOcean II. Sejak lahirnya Omega Seamaster, Rolex Submariner, dan Blancpain Fifty Fathom, trend hobi menyelam yg tumbuh pesat telah membuka ruang bagi pemain baru dan rancangan yg baru pula, dan oleh alasan inilah Breitling pun ikut terjun untuk mengukir namanya di pasaran jam tangan selam. Breitling SuperOcean II, adalah sekumpulan koleksi jam tangan selam yg mengkombinasikan gaya kompleksitas dial dan konstruksi kokoh yg selama ini dikenal dari Breitling. Pertama kali memulai debutnya dengan model Superocean Heritage pada tahun 2007, lalu dengan diluncurkannya model Superocean Heritage II, Breitling kembali melanjutkan kiprahnya dalam dunia pembuatan jam tangan untuk keperluan penyelaman.
Tersedia dalam pilihan sasis baja dengan ukuran diameter 42mm dan 46mm, jam tangan yg baru ini dirancang dengan desain kombinasi warna yg menarik ,sebanyak enam varian untuk kedua ukurannya dan total 120 jenis jika dihitung dari opsi tali jam. Opsi kustomisasi seperti inilah yg membuat Breitling menjadi merk jam tangan favorit selama ini. Sasis nya menggunakan telinga memanjang yg sedikit membulat ,sebuah mahkota crown besar tanpa pelindung dan pinggiran bezel yg terbuat dari keramik dengan penebalan indikator pada bagian seperempat marka jam (tersedia dalam pilihan warna hitam ,merah dan biru ). Didalam sasisnya diisi dengan dial berjenis sunburst ( dalam pilihan warna perak, biru, hitam atau merah ) ditambah marka penunjuk jam yg lebih tebal pada posisi jam 3 dan jam 9 , dengan marka ganda pada posisi jam 12 diatas logo Breitling bergaya vintage dan deskripsi. Pada posisi jam 6 terletak sebuah jendela tanggal , sedangkan jarum jam berbentuk panah dan pedang yg terinspirasi dari sejarah perusahaan , berputar mengelilingi dial.
Mesin pergerakan Breitling Kaliber B20 digunakan pada kedua varian 42mm dan 46mm, didasari oleh mesin jam tangan Tudor Kaliber MT5612 yg digunakan pada jam Tudor Pelagos dan seri Black Bay, dan mampu menyediakan daya cadangan selama 70 jam . Menariknay , Breitling memilih untuk memasarkan penggunaan mesin jam Tudor didalam jam ini, yg mana menjadi cerminan dari kualitas dan apresiasi dari kedua merk yg relatif berada dalam kategori harga yg sama. Kedua varian jam tangan Breitling SuperOcean Heritage II ditawarkan dengan harga $4,075 atau setara dengan IDR 55.000.000, dan direncanakan akan tersedia mulai bulan depan dengan berakhirnya masa penjualan untuk model SuperOcean Heritage original yg dibuat pada tahun 2007.
Kurang tepat jika dibilang jam ini adalah merupakan hasil contekan atau istilahnya homage dari jam tangan diver Breitling 1957 , namun model jam tangan yg baru ini jelas jelas memanfaatkan banyak elemen elemen yg terinspirasi dari pendahulunya . Dibagian dial khususnya , kalian akan menemukan rajahan tulisan “superocean” , logo Breitling bergaya vintage (walaupun kini berwarna emas bukan putih ),dan jarum jam yg sedikit memanjang . Sementara pinggiran bezel tetap menggunakan penebalan pada seperempat jam pertama, ujung mahkota crown dibuat sedikit berkubah dengan logo Breitling yg ditambahkan pada pelindung crown . Dan juga, telinganya juga memiliki dimensi panjang dan potongan yg mengingatkan kita akan versi vintage.
Perbedaan yg paling nyata antara keduanya adalah proses pembuatan yg tentunya lebih modern seperti pinggiran bezel berbahan keramik dan sentuhan akhir yg lebih mewah, desain kontemporer dari jam tangan ini telah menanggalkan beberapa kunci elemen dial yg ada pada pendahulunya. Selain itu tidak tampak marka penunjuk jam luminous dan diganti oleh marka berbentuk kotak dan trapezoid. Yg terakhir, sasis yg baru mewarisi pengaruh dari model dari pertengahan abad ke 20 , sedangkan bezelnya lebih terdekorasi dengan perbaikan kontemporer ,dan telinga lug nya juga lebih membulat.
Walaupun Jam Tangan Breitling SuperOcean II seringkali dibayangi oleh koleksi pribadi dari para pesaingnya pada era keemasan , Breitling tetap menjadi jam yg luar biasa dan menjaga nama baik mereka dalam periode mitologi di dunia ilmu horologi. Kesimpulannya ,jam tangan yg baru ini bukan merupakan suatu reproduksi atau re interpretasi dari pendahulunya , lebih seperti sebuah jam baru dengan pengaruh sejarah yg kuat .
Comments
Post a Comment